top of page
Search

'Sweet Home' Jadi Salah Satu Drama Korea Termahal, Ini Total Biaya Produksinya

Writer's picture: Hilel HodawyaHilel Hodawya

Updated: Feb 18, 2021



Artikel ini telah dipublikasikan di swara.tunaiku.com.


Pada tanggal 18 Desember 2020 lalu, serial original Netflix asal Korea Selatan berjudul ‘Sweet Home’ baru saja dirilis. Kini, empat hari setelah tanggal perilisannya, serial ini sudah menjadi salah satu topik yang cukup ramai dibicarakan di kalangan pengguna Netflix Asia, termasuk Indonesia.


‘Sweet Home’ merupakan adaptasi dari Webtoon berjudul sama. Serial ini menceritakan tentang situasi saat manusia tiba-tiba saja berubah menjadi monster. Para penghuni di sebuah apartemen berjuang untuk bertahan hidup dari monster-monster tersebut.


Penggambaran monster dalam serial ini menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu. Dalam produksinya, monster-monster ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi grafis komputer.


Maka, bisa diperkirakan, biaya produksi untuk kesepuluh episode dalam serial ini tidaklah sedikit.


‘Sweet Home’ Sebagai Drama Korea Termahal


Dilansir dari Koreaboo, ‘Sweet Home’ telah menjadi salah satu drama Korea dengan biaya produksi tertinggi di tahun 2020. Sejak proyek serial ini direncanakan, Netflix sudah menginvestasikan sekitar 2,4 miliar won untuk setiap episodenya.


Nominal ini setara dengan kisaran Rp30-35 miliar. Bahkan, angka ini hanya menjadi biaya untuk setiap episode. Maka, bila ditotalkan ke sepuluh episode ‘Sweet Home’, besaran biaya produksi ini bisa mencapai Rp300-350 miliar.


Angka ini tentu bukan angka yang kecil. Bahkan, nominal ini sudah melebihi biaya produksi dari serial original Netflix Korea Selatan ternama lainnya, seperti ‘Arthdal Chronicles’, ‘Kingdom, dan ‘Mr. Sunshine’.


Tingginya biaya produksi ‘Sweet Home’ dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah penggunaan grafis komputer di hampir seluruh adegan.


Dikutip dari CNN Indonesia, sutradara Lee Eung Bok berusaha membuat monster dalam serial ini tampak benar-benar hidup. Ia mengoordinasikan hal ini dengan tim visual dan efek khusus.


Efek khusus dalam serial ini ditangani oleh tim bernama Legacy Effect, yaitu tim yang sebelumnya juga sudah berpartisipasi dalam pembuatan film Avengers, Avatar, Hellboy, dan Stranger Things.


Tidak heran jika biaya yang diperlukan untuk memproduksi serial ini sangatlah besar. Karena, tim yang bekerja di baliknya juga merupakan tim profesional. Kamu bisa berekspektasi untuk menyaksikan efek visual yang sangat bagus di setiap adegan serial ini.


Di Balik Layak Produksi ‘Sweet Home’


Sebelum diproduksi sebagai serial original Netflix, ‘Sweet Home’ merupakan cerita populer dari Webtoon berjudul sama. Webtoon ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 2017 dan telah dibaca hingga 1,2 miliar kali di seluruh dunia.


Netflix pun menunjuk sutradara ternama Lee Eung Bok untuk memproduksi film ini. Sebelumnya, kesuksesan Lee Eung Bok sudah dikenal dari drama Korea yang diproduksinya, seperti ‘Descendants of the Sun’, ‘Goblin’, ‘Mr. Sunshine’, dan lain sebagainya.


Tidak hanya sutradara ternama, pemain yang ditunjuk untuk memerankan karakter krusial di serial ini pun merupakan aktor papan atas. Mereka adalah Song Kang, Lee Do Hyun, Lee Si Young, Lee Jin Wook, dan masih banyak lagi.


Cerita utama dalam serial ‘Sweet Home’ mengambil latar tempat di sebuah gedung apartemen yang dinamakan Green Home. Tim produksi telah menyiapkan set untuk Green Home di atas lahan seluas 11.500 meter persegi.


Persiapan dalam membuat serial ini memang berbeda dengan persiapan di serial drama Korea lainnya. Hal ini jugalah yang membuat biaya produksi ‘Sweet Home’ cenderung tinggi.


Dengan tingginya biaya produksi serta adanya nama-nama pemain papan atas yang menjadi pemeran utama di serial ini, kualitas ‘Sweet Home’ tentu sudah tidak diragukan lagi.


Kamu bisa menyaksikan serial thriller asal Korea Selatan yang original, beralur menarik, serta dilengkapi dengan efek visual yang menjanjikan.


1 view0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page