Artikel ini telah dipublikasikan di situs smarterhealth.id
Plantar fasciitis adalah kondisi saat seseorang mengalami nyeri di bagian bawah kaki, tepatnya di sekitar tumit dan lengkungan. Umumnya, rasa nyeri ini tidak berlangsung lama dan membaik dengan sendirinya.
Plantar fasciitis menjadi salah satu faktor yang paling sering memicu nyeri tumit. Kondisi ini melibatkan peradangan pada pita tebal jaringan yang membentang di bagian bawah kaki, menghubungkan tulang tumit ke jari-jari kaki.
Saat seseorang terkena plantar fasciitis, ia akan merasakan rasa sakit yang menusuk saat melangkah di pagi hari. Setelah bangun dan bergerak, rasa sakit akan berkurang, namun akan kembali muncul apabila berada pada posisi berdiri atau duduk terlalu lama.
Umumnya, plantar fasciitis lebih sering terjadi pada pelari. Selain itu, kondisi ini juga lebih cenderung terjadi pada orang-orang dengan kelebihan berat badan serta kebiasaan memakai sepatu dengan tumpuan yang tidak memadai.
Penyebab Plantar Fasciitis
Plantar fascia adalah jaringan yang menghubungkan antara tumit dengan jari kaki. Jaringan ini berbentuk menyerupai tali busur, menopang lengkungan kaki dan menyerap goncangan saat berjalan.
Apabila tali busur atau plantar fascia mengalami tegangan dan tekanan yang terlalu kuat, akan terbentuk sobekan kecil di plantar fascia. Saat peregangan dan sobeka terjadi terus menerus secara berulang, fascia akan mengalami iritasi.
Hingga kini, hubungan antara sobekan berulang pada fascia dengan terjadinya iritasi masih belum diketahui.
Tidak jelas apa yang sebenarnya memicu seseorang terkena plantar fasciitis. Namun, berdasarkan penelitian, sejumlah faktor resiko diurutkan sebagai kelompok yang lebih rentan terkena plantar fasciitis.
Faktor resiko plantar fasciitis meliputi:
Wanita.
Obesitas.
Sering mengenakan sepatu hak tinggi.
Berada di rentang usia 40 hingga 60 tahun.
Meregangkan telapak kaki saat berolahraga.
Berolahraga yang menarik betis dan tumit terlalu ketat.
Baru-baru ini lebih banyak berjalan, berlari, dan berdiri.
Baru-baru ini memulai aktivitas olahraga di permukaan yang keras.
Mengenakan sepatu dengan bantalan yang terlalu gemuk atau terlalu tipis.
Konsultasi Dokter Spesialis Tentang Plantar Fasciitis
Kondisi plantar fasciitis cukup sering terjadi pada atlet saat sedang melakukan aktivitas olahraga. Saat merasakan gejala plantar fasciitis, penderita bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga.
Pertama-tama, dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengenali riwayat medis pasien dan gejala yang dialami. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa area nyeri pada bagian bawah kaki pasien.
Mengetahui lokasi nyeri dapat membantu dokter mendeteksi faktor penyebab plantar fasciitis yang diderita.
Terkadang, untuk mendapatkan diagnosa yang lebih akurat, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani tes pencitraan. Tes pencitraan yang umumnya dilakukan berupa x-ray dan MRI.
X-ray bisa memperlihatkan apabila terjadi kelainan pada tulang di area tumit. Sementara, MRI bisa membantu untuk mengesampingkan kemungkinan penyakit lain yang berpotensi menimbulkan gejala serupa seperti plantar fasciitis.
Gejala Plantar Fasciitis
Biasanya, saat seseorang terkena kondisi plantar fasciitis, ia akan merasakan nyeri yang sangat menusuk di bagian bawah kaki, tepatnya di area dekat tumit. Rasa sakit terburuk dapat terjadi saat penderita melangkah untuk pertama kalinya di pagi hari setelah bangun tidur.
Setelah melakukan aktivitas dan gerakan sehari-hari, rasa nyeri akan berangsur-angsur menghilang. Akan tetapi nyeri yang menusuk akan kembali terasa saat penderita hendak melakukan suatu gerakan setelah berada pada satu posisi terlalu, seperti duduk setelah berdiri atau berdiri setelah duduk.
Selain itu, rasa sakit juga umumnya terasa setelah penderita berolahraga. Nyeri justru tidak muncul selama ia melakukan aktivitas olahraga tersebut.
Penderita dianjurkan untuk segera menemui dokter apabila gejala yang dirasakan semakin memburuk, seperti saat:
Rasa sakit menjadi sangat parah hingga mempengaruhi penderita untuk melakukan aktivitas secara normal.
Rasa sakit semakin lama semakin memburuk atau datang dan pergi terus menerus.
Rasa sakit tak kunjung membaik setelah melakukan upaya pengobatan sendiri di rumah dalam waktu dua minggu.
Merasa kesemutan atau mati rasa pada kaki, khususnya di bagian bawah kaki mendekati area tumit.
Menderita diabetes. Biasanya, masalah atau kelainan pada kaki akan menjadi lebih serius dan berbahaya apabila penderita juga menderita diabetes.
Saat berolahraga, penderita akan merasakan nyeri pada bagian bawah kakinya menghilang atau tidak terasa sama sekali. Penderita sering menyalahartikan kondisi tersebut sebagai pertanda baik.
Padahal, nyeri di bagian bawah kaki akibat plantar fasciitis akan kembali tepat setelah berhenti melakukan kegiatan olahraga.
Rasa nyeri di area bawah kaki tidak hanya terasa saat hendak berjalan atau duduk. Terkadang, pasien penderita plantar fasciitis juga akan merasa sakit dan mengalami kesulitan untuk mengangkat kakinya dari lantai.
Cara Mengobati Plantar Fasciitis
Kondisi plantar fasciitis tidak memerlukan metode pengobatan khusus. Umumnya, plantar fasciitis dapat membaik dengan sendirinya setelah beberapa bulan.
Pasien penderita plantar fasciitis dianjurkan untuk beristirahat yang cukup dan mengonsumsi obat pereda nyeri untuk membantu mengurangi pembengkakkan dan membuat pasien dapat lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.
Apabila istirahat dan obat pereda nyeri tak berhasil membuat kondisi membaik, penderita harus segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain obat pereda nyeri, pilihan lain untuk meredakan gejala plantar fasciitis adalah dengan penyuntikan steroid. Upaya ini berpotensi menimbulkan efek samping tertentu bagi kondisi kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, penyuntikan steroid hanya dilakukan apabila obat pereda nyeri dan terapi tidak berhasil menyembuhkan kondisi pasien.
Secara umum, terapi yang biasanya dilakukan bagi pasien penderita plantar fasciitis adalah:
Terapi fisik, melakukan aktivitas olahraga dan peregangan yang baik untuk kondisi bagian bawah kaki.
Belat malam, sebuah penyangga yang dipakai pada malam hari agar posisi plantar fascia sepanjang malam dapat memanjang dan mendukung peregangan.
Memakai alat penunjang lengkung yang dibuat secara custom untuk mendistribusikan tekanan ke area kaki secara merata.
Sebagai upaya pengobatan, dokter mungkin akan mengarahkan pasien kepada ahli fisioterapi untuk menjalani terapi olahraga atau membantu merekomendasikan pilihan sepatu yang baik untuk kesehatan kaki.
Fisioterapi bisa membantu proses penyembuhan menjadi lebih cepat, namun biayanya lebih besar dibandingkan dengan metode pengobatan biasa.
Estimasi Biaya Pengobatan Plantar Fasciitis
Biaya pengobatan plantar fasciitis berbeda-beda, tergantung pada gejala yang dialami, durasi berlangsung, serta metode pengobatan yang dilakukan.
Untuk menghitung estimasi biaya pengobatan plantar fasciitis di dalam atau luar negeri, tanyakan pada Smarter Health.
Mencegah Plantar Fasciitis
Untuk mencegah dari terkena serangan plantar fasciitis, salah satu upaya utama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan olahraga secara rutin dan teratur. Olahraga berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan area kaki bagian bawah.
Sebelum dan sesudah berolahraga, pastikan untuk selalu melakukan peregangan untuk mencegah cedera akibat berolahraga.
Perawatan Pasien Plantar Fasciitis di Rumah
Selama masa perawatan, pasien plantar fasciitis sebaiknya melakukan istirahat dan menghindari kegiatan olahraga berlebih selama beberapa waktu. Meski di rumah, biasakan untuk mengenakan sepatu atau alas kaki dengan bantalan yang sesuai.
Gunakan air dingin atau es batu untuk mengompres area yang sakit selama kurang lebih 15 menit tiga sampai empat kali sehari. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
Comments