![](https://static.wixstatic.com/media/588108_21ffd0830d794ce187f59269f820d0ff~mv2.jpg/v1/fill/w_789,h_514,al_c,q_85,enc_auto/588108_21ffd0830d794ce187f59269f820d0ff~mv2.jpg)
artikel ini telah dipublikasikan di situs Ultimagz.com
Kelebihan berat badan sering kali menimbulkan rasa minder atau tidak percaya diri. Sebagian besar orang mengatakan bahwa salah satu penyebab kelebihan berat badan adalah stres. Namun, benarkah stres bisa menyebabkan kenaikan berat badan?
Sebuah penelitian baru oleh peneliti dari University College London (UCL) melakukan riset dengan mengukur kadar kortisol atau hormon stres pada 2.527 pria dan wanita di atas usia 50 tahun. Riset dilakukan dengan mengambil dua sentimeter potongan rambut atau sekitar pertumbuhan rambut selama dua bulan.
Peneliti mengukur variasi usia, jenis kelamin, pola hidup serta riwayat kesehatan untuk mengetahui kadar kortisol dalam diri seseorang. Setelah diteliti, disimpulkan bahwa kadar kortisol memang mempengaruhi kelebihan berat badan. Semakin tinggi kadar kortisol, maka semakin tinggi pula berat badan, indeks masa tubuh, dan lingkar pinggang seseorang.
Penemuan ini mendukung studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa stres dapat mengakibatkan obesitas. Namun, penelitian sebelumnya hanya dilakukan dengan meneliti hubungan stres dan berat badan melalui kadar kortisol dalam darah, urine, dan air ludah yang merupakan faktor sementara. Saat ini, penelitian dilakukan menggunakan teknologi yang lebih baru dengan memanfaatkan kadar kortisol pada rambut.
Meski begitu, belum dinyatakan secara jelas apakah stres memang bisa mengakibatkan obesitas. Menurut Profesor Kedokteran dan Penyakit Tulang Mount Sinai School of Medicine Susan K. Fried, PhD, kemungkinan kelebihan berat badan juga dapat memicu kenaikan kadar kortisol yang lebih tinggi.
Pemimpin penelitian Sarah E. Jackson mengatakan bahwa kemungkinan kelebihan berat badan memang dapat mengakibat stres, tapi tidak ada salahnya menyadari bahwa stres juga dapat memengaruhi berat badan.
“Bahkan dengan menyadari keadaan stres itu menyebabkan kita jadi makan lebih banyak dapat membantu,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Dapat disimpulkan bahwa stres dan berat badan memang saling memengaruhi. Melalui penelitian ini masyarakat disadarkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat ketika stres dan berhenti menghitung kalori untuk menurunkan berat badan. Kemungkinan, dengan tidak mempersoalkan masalah berat badan, stres akan berkurang dan berat badan malah turun dengan sendirinya.
Comments