top of page
Search

Aksi Perempuan Indonesia dalam Women’s March Jakarta 2018

Writer's picture: Hilel HodawyaHilel Hodawya

artikel ini telah dipublikasikan di situs Ultimagz.com

Menjelang Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret, Women’s March Jakarta 2018 kembali diadakan. Kali ini, demonstrasi tersebut diselenggarakan di Taman Aspirasi, Jakarta Pusat pada Sabtu (03/03/18).


Sama seperti aksi Women’s March di negara-negara lainnya, para perempuan Indonesia berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya terkait keseteraan gender. Tepat pada pukul 08.13 WIB, barisan massa mulai bergerak meninggalkan hotel Sari Pan Pacific menuju Taman Aspirasi dengan dipandu oleh mobil komando. Di atas mobil tersebut, seorang pemimpin aksi membakar semangat peserta dengan menyerukan yel lewat sebuah lagu.


“Yang mau perubahan teriak lawan! Perempuan bergerak melawan penindasan, yang mau perubahan teriak lawan!” seru sang pemimpin.


Dalam perjalanan menuju Taman Aspirasi, perserta aksi tidak berhenti bersorak dan menyerukan perlawanan terhadap patriarki. Berbagai perwakilan kelompok perempuan naik ke atas mobil komando untuk menyampaikan orasi. Beberapa orator tersebut antara lain perwakilan dari Pekerja Rumah Tangga (PRT), perwakilan buruh perempuan, perwakilan perempuan pengidap HIV, dan lain sebagainya.


Ketika mencapai persimpangan di depan Wisma Mandiri, kerumunan massa yang membentuk barisan panjang sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas. Beberapa pengguna jalan sempat dibuat tidak nyaman dengan langkah peserta yang menghalangi jalan raya. Meski begitu, polisi setempat tetap berhasil menertibkan peserta dan kembali mengamankan lalu lintas.


Panjangnya barisan massa menyebabkan keterbatasan penyampaian orasi. Peserta yang berada di posisi belakang barisan mengaku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang disampaikan para orator. Saat peserta di barisan depan berseru, mereka hanya ikut berseru tanpa tahu apa yang sebenarnya mereka serukan.


“Enggak kedengaran, kita terpisah dari iringan. Katanya mereka di barisan belakang, tapi ternyata di belakang enggak ada. Berarti banyak juga peserta yang baru datang lagi,” ujar salah satu peserta aksi yang merupakan perwakilan dari iringan Sandya Institute.


Selain perempuan, aksi Women’s March 2018 juga diikuti oleh masyarakat dari berbagai gender dan usia. Baik remaja maupun orang tua, semuanya datang dengan membawa poster berisi aspirasi terhadap perempuan. Beberapa peserta bahkan mengajak hewan peliharaan mereka untuk ikut serta.


Sebagian peserta yang mengikuti aksi datang bersama komunitas atau organisasi yang mereka ikuti. Seorang peserta yang berasal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik datang dari Ciracas bersama istri dan anaknya mengaku tergerak untuk ikut menyuarakan hak perempuan demi keluarganya.


“Tahun lalu anak saya kena kasus pelecehan anak. Saya sudah percaya sama LBH ini dan kami pernah diundang ke DPR juga. Memang di belakang sini orasinya enggak kedengaran, tapi enggak apa-apa,” tuturnya.


Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih satu jam, peserta pun akhirnya sampai di Taman Aspirasi. Keletihan para peserta dimanfaatkan oleh penjual minuman sekitar untuk menjual dagangannya.


Di Taman Aspirasi, berbagai pertunjukan diadakan untuk memeriahkan aksi Women’s March Jakarta 2018. Beberapa artis Indonesia turut hadir menyampaikan aspirasi, yakni Hannah Al Rashid, Lala Karmela, Melanie Subono, dan lain sebagainya.

Penulis: Hilel Hodawya

4 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


Post: Blog2_Post
bottom of page